Latar Belakang Penyusunan Konsep.
Kita sangatlah sadar dan menyadari sejak zaman dahulu bahwasannya bangsa atau Negara Indonesia adalah merupakan Negara Maritim dan juga Negara Agraris. Disebut Negara Maritim karena Negara Indonesia memiliki luas wilayah perairan atau laut melebihi dari pada luas daratannya sehingga Indonesia memiliki banyak pelaut ulung dan tangguh. Negara Agraris karena Negara Indonesia memiliki negeri yang tanahnya luas dan subur sehingga rakyatnya sebagian besar mata pencaharian sehari-harinya adalah bertani atau bercocok tanam.
Bangsa ini sudah membuktikan pada zamannya yaitu dimasa kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan juga kerajaan Majapahit di Jawa, mampu menjadi Negara atau kerajaan yang disegani, karena kedua kerajaan tersebut mampu menggali dan memaksimalkan potensi yang ada pada diri bangsanya, dengan kata lain bahwa kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit mengetahui dan memahami akan jati diri bangsa dan negaranya sebagai Negara Maritim dan Negara Agraris.
Kerajaan Sriwijaya menyadari betul bahwa kerajaannya memiliki wilayah laut yang luas, sehingga kerajaan Sriwijaya membangun pelabuhan dan mendidik rakyatnya di bidang kelautan agar dapat memaksimalkan dalam menggali sumber daya dan hasil dari bidang kelautan serta memanfaatkan laut sebagai pasar. Sriwijaya juga membangun angkatan perang laut yang handal untuk menjaga dan mengamankan wilayah kelautannya. Tidaklah disangsikan lagi bahwa armada perang laut Kerajaan Sriwijaya sangat tangguh dan disegani pada jamannya. Jadilah Negara/ kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan yang makmur dan aman sentosa.
Tidaklah jauh berbeda dengan kerajaan Sriwijaya yaitu kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit untuk memperkuat ekonomi kerajaannya dengan memaksimalkan hasil pertanian dan juga kelautan. Mengingat pentingnya kedua sumber kehidupan tersebut, di bidang pertanian dibangunlah irigasi yang memadai untuk membangun sistim pertaniannya dan mendidik rakyatnya cara bertani yang baik. Selain itu juga mendidik para nelayan menjadi pelaut yang handal. Pelaut pada jaman kerajaan Majapahit terkenal tangguh dan ulung. Armada tentara kelautan kerajaan Majapahit masa itu juga terkenal dan sangat kuat, dan sangat disegani oleh kerajaan-kerajaan lain.
Sehingga tidaklah mengherankan bila luas wilayah kerajaan Majapahit kala itu lebih luas dari pada luas NKRI saat ini, yang katanya lebih maju dan modern. Patut disayangkan bila jaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit luas wilayah bertambah, lain halnya dengan NKRI saat ini malah berkurang, dan semakin berkurang.
Inilah pentingnya sejarah, sehingga orang-orang atau para Pemimpin sebelum kita senantiasa mengingatkan kita kepada sejarah. Apabila kita mau belajar dari sejarah tentunya kita tidak akan menjadi Negara yang seperti saat ini, yang kita rasakan yaitu kehidupan rakyat yang semakin hari bukannya semakin membaik, melainkan kehidupan yang semakin dirundung kecemasan karena sulitnya pekerjaan, dan segala harga kebutuhan hidup semakin melangit, rakyat hidup penuh dengan kekurangan, untuk sekedar mencari nafkah memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja amatlah sulit, padahal kita ini hidup di sebuah Negara yang tanahnya subur dan juga laut yang hasilnya sangatlah melimpah. Kenapa bisa menjadi seperti ini? seharusnya pertanyaan seperti inilah yang harus selalu terngiang di benak pemimpin dan juga rakyat negeri ini. Sehingga diharapkan untuk mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik.
Dengan memahami dan menelaah sedikit sejarah dua kerajaan besar yang pernah ada di bumi nusantara ini, marilah kita bersama-sama kembali ke jatidiri kita sebagai bangsa atau Negara maritim dan Negara agraris, berarti tidak dapat ditawar lagi, manakala negeri ini menginginkan kemakmuran dan kesejahteraan berarti bangsa ini haruslah mampu untuk menggali potensi dan memaksimalkan dari dua sektor kehidupan di atas, yaitu pertanian dan kelautan. Jika kedua sektor ini sudah berhasil, segala sektor kehidupan yang lain akan mengikuti dengan sendirinya.
Sebagai bahan pertimbangan di sini penulis memberikan masukan cara Negara untuk menggali potensi yang ada pada bangsanya, salah satunya dari segi pertanian, yang akan kami uraikan sebagai berikut :
MENGGALI POTENSI PERTANIAN/ TANAH
Sebenarnya bangsa ini sudah memiliki ahli dan juga petani yang pandai dan mumpuni dalam mengolah pertanian, yang lebih menjadi titik permasalahannya adalah sistim yang dijalankan atau yang dipakai kurang pas dan seandainya sudah tepat tidak dapat berjalan dengan baik. Langsung kepada pokok permasalahan dan cara menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani dari awal pengolahan tanah hingga menjual hasil panen. Manakala sistim dan cara ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas insya Allah dalam waktu yang tidak begitu lama bangsa ini akan segera dapat keluar dari krisis multidimensi yang berkepanjangan.
Dalam sistim ini pemerintah atau pemimpinlah yang memegang peranan penting dalam mengawalinya. Karena untuk keberhasilan ini awalnya pemerintahlah yang harus bertanggung jawab untuk melakukan langkah-langkah yang tepat demi tercapainya program ini, sehingga disini pemimpin dituntut jiwa patriotisme dan rela berkorban untuk kepentingan orang-orang yang dipimpimnya untuk kepentingan bersama. Dan rakyat harus percaya kepada pemimpin bahwa pemimpinnya tidak akan berbuat merugikan rakyat.
Disinilah yang menjadi titik temu, yang intinya antara pemimpin dan juga rakyat harus ada suatu kepercayaan. Sehingga antara pemimpin dan juga rakyat dapat berjalan beriringan, berkerja keras bahu membahu demi kepentingan bangsa dan Negara.
Kesimpulannya sistim pertanian yang kita jalankan ini adalah sistim yang beriringan dan kerjasama yang baik antara pemimpin/pemerintah dan rakyatnya.
Adapun sistim dan langkah yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Pra tanam adalah langkah yang dikerjakan sebelum petani menanami lahannya. Langkah tersebut meliputi :
1. Persiapan lahan.
Lahan yang dipersiapkan tentunya sudah dapat dipastikan bahwa lahan tersebut haruslah dapat tercukupi airnya, meskipun dalam musim kemarau sekalipun. Karena air adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk kehidupan tanaman.
2. Mempersiapkan dan juga menggunakan peralatan yang modern serta memadai dalam proses pengolahan lahan dan perawatan tanaman, hingga mendapatkan hasil panen yang maksimal.
3. Dipilih benih yang unggul dan berkwalitas.
Pada pelaksanaan penanaman ini haruslah benar-benar diperhatikan cara penanaman yang baik dan benar agar nantinya didapatkan hasil yang maksimal.
Langkah ini sangat diperlukan karena pada langkah ini petani harus benar-benar paham dengan kondisi tanamannya.
Langkah-langkah yang harus dikerjakan meliputi :
1. Mencukupi kebutuhan air bagi tanaman.
2. Sistim dan cara pemupukan yang benar dan baik
3. Pencegahan tanaman agar tidak diserang oleh penyakit atau hama, dll.
Langkah Untuk Mengatasi Permasalahan yang dihadapi :
1. Pengairan.
Untuk mengatasi Lahan pertanian tidak kekurangan air, harus dibuat sistim irigasi yang tepat dan benar, untuk mencukupi kebutuhan pengairan ini, adalah dengan cara pembuatan waduk-waduk di areal pertanian.
Lahan yang dipergunakan untuk waduk ini diutamakan tanah milik pemerintah atau milik petani yang dibeli dengan harga yang pantas dan bijak untuk kepentingan bersama.
2. Penyediaan alat pertanian, bibit (benih), pupuk dan insektisida.
Untuk menyediakan dan juga mencukupi segala kebutuhan yang diperlukan oleh petani, maka harus dibentuk Koperasi Petani Mandiri (KPM), ini untuk memudahkan agar petani bisa mendapatkan segala bentuk kebutuhan yang diperlukan dalam kegiatan bertaninya dengan cara mudah dan cepat.
Modal Koperasi Petani Mandiri (Kotaman) pada awalnya sepenuhnya harus ditanggung oleh pemerintah dan dalam perkembangannya pengelolaan koperasi ini diserahkan kepada petani sendiri di bawah pengawasan pemerintah dan juga bimbingan orang yang ahli di bidangnya.
Memberikan penyuluhan dan juga pengertian cara pengolahan tanah dan perawatan tanaman yang baik dan bijak kepada petani secara berkala dan rutin oleh orang yang ahli di bidang pertanian atau dari kalangan petani itu sendiri yang sudah berhasil, untuk menularkan ilmu atau memberikan masukan kepada petani yang lain agar semua petani mendapatkan hasil panen yang maksimal.
Agar petani tidak dipermainkan oleh tengkulak atau penebas, jadi petani harus mampu mematok harga dari hasil panennya. Jadi disini petani harus berani dan bisa menentukan harga tanpa takut hasil panennya tidak laku terjual, caranya yaitu :
Dengan cara dibentuk Koperasi Pemasaran Hasil Panen (KPHP), bentuk usaha inilah yang akan menampung segala hasil panen yang dihasilkan oleh petani, sehingga petani tidak akan kesusahan lagi untuk menjual hasil panennya dengan harga yang pantas. Koperasi Pemasaran Hasil Panen ini khusus untuk mengelola hasil panen petani, dari pembelian dan cara pendistribusian atau pemasarannya.
Pengurus Koperasi Pemasaran Hasil Panen (KPHP) adalah dari kalangan petani sendiri di bawah pengawasan dan bimbingan orang yang ahli di bidang tersebut. Modal awal Koperasi Pemasaran Hasil Panen (KPHP) inipun sepenuhnya harus disediakan oleh pemerintah dan selanjutnya dalam perkembangannya, pengelolaan diserahkan kepada para petani sendiri. Koperasi Pemasaran Hasil Panen (KPHP) cara pengelolaannya harus terpisah dengan Koperasi Petani Mandiri (KPM), meskipun tetap di dalam satu wadah.
Sehingga untuk menampung aspirasi dan juga sebagai pusat serta induk dari segala aktifitas petani ini maka dibentuk suatu Kelompok Kerja Petani Mandiri (KKPM). Jadi Kelompok Kerja Petani Mandiri (KKPM) inilah merupakan induk dan wadah dari segala bentuk usaha dan kegiatan petani. Termasuk juga pengelolaan peternakan juga berinduk ke KKPM.
MENGGALI POTENSI KELAUTAN/ AIR
Untuk meningkatkan hasil atau mengolah hasil kelautan ini sistim dan langkah yang diambil tidak jauh berbeda dengan pertanian, sehingga di sini penulis tidak akan menjelaskan secara rinci, tetapi apa yang diuraikan nantinya dapat dengan mudah dipahami dan dilaksanakan dengan mudah.
Pada dasarnya yang menjadi titik persoalan atau permasalahan dari petani dan nelayan bangsa ini adalah modal, peralatan dan juga pemasaran. Dengan tanggapnya pemimpin akan permasalahan ini seharusnya segala sesuatu persoalan ini dapat diselesaikan dengan cepat. Sebenarnya di sini hati-lah yang harus berbicara dan kemauan untuk bekerja keras, “Sesungguhnya masih adakah keinginan dari para pemimpin bangsa ini untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik kepada rakyat, bangsa dan negaranya?”. Bilamana pemimpin sudah ada keinginan dan kemauan untuk bekerja keras sesuai dengan jabatannya, insya Allah segala cita-cita dapat terlaksana, dan segala permasalahan dapat diatasi.
Langkah untuk mengatasi permasalahan nelayan :
1. Menyediakan modal usaha dan peralatan yang dibutuhkan para nelayan dalam kegiatan sehari-harinya dalam mencari ikan.
Untuk mengatasi masalah ini pemerintah atau pemimpin harus berani menyediakan segala modal dan juga peralatan yang dibutuhkan oleh nelayan, dengan membentuk suatu badan usaha atau bentuk usaha sejenis Koperasi Nelayan (KN), dengan modal sepenuhnya harus ditanggung oleh pemerintah atau pemimpin pada awalnya, dan dalam perkembangannya diserahkan kepada para nelayan sendiri dalam pengawasan pemerintah dan bimbingan oleh orang yang ahli di bidangnya.
Sistim yang dipakai dalam Koperasi Nelayan harus mudah tetapi bertanggung jawab, sehingga para nelayan bisa mendapatkan segala bentuk kebutuhannya untuk kegiatan usahanya dengan mudah dan cepat (semisal memberikan pinjaman modal usaha atau pembelian peralatan dengan pengembalian atau pembayaran lunak). Tetapi disini para nelayan juga harus dipahamkan bahwa koperasi ini milik bersama dan untuk melayani segala kebutuhan yang diperlukan oleh nelayan dalam kegiatannya dalam menangkap ikan, untuk itu Konel harus benar-benar dikelola dengan baik dan bertanggung jawab. Keuntungan koperasi nantinya untuk terus dikembangkan dan memperbesar usaha sehingga diharapkan dalam perkembangannya ke depan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya nelayan.
Untuk menangani masalah ini tentunya pemerintah atau pemimpin lagi yang harus mengambil langkah yang tepat dan berani. Caranya seperti langkah 1, yaitu dengan cara membentuk suatu badan usaha sejenis Koperasi Hasil Tangkapan (KHT), yang mempunyai tugas utama untuk menampung hasil tangkapan ikan oleh nelayan dengan cara membelinya dengan harga yang pantas dan bijak, dan kemudian bertugas untuk mendistribusikan atau menjual ke pasar. Koperasi ini harus dikelola dengan baik dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan bersama.
Dengan langkah ini diharapkan nelayan tidak akan khawatir lagi dengan hasil tangkapannya, ke mana akan dijual tanpa merasa takut tidak laku atau di beli dengan harga yang rendah. Hal inilah yang nantinya diharapkan dapat memacu para nelayan untuk lebih giat bekerja untuk melaut manangkap ikan, tidak seperti yang sekarang ini dirasakan atau dikeluhkan para nelayan untuk melaut saja tidak bisa karena peralatan yang sudah usang dan juga harga bahan bakar yang mahal, sehingga tidak sebanding dengan hasil yang didapat dalam arti besar pasak dari pada tiang, adanya hanya merugi.
Bila sistim ini dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas serta adanya suatu kepercayaan antara pemerintah dan juga para nelayan insya Allah bangsa ini tidak akan lama untuk dapat bangkit lagi menjadi negeri yang adil dan makmur.
Selanjutnya sebagai kesimpulannya, rakyat akan semakin giat bekerja sehingga hasil akan semakin berlimpah, baik dari hasil pertanian dan kelautan, juga keuntungan koperasi digunakan lagi untuk kesejahteraan rakyat dan juga pembangunan. Dengan berjalannya kedua sektor ini secara serentak akan berjalan pula segala sektor yang lain karena dengan hasil yang berlimpah dari kedua sektor ini dapat meningkatkan penghasilan rakyat dan negara, dengan keberhasilan kedua sektor ini insya Allah kita akan mampu membeli segala peralatan yang modern (teknologi maju) untuk meningkatkan produksi, di bidang keamanan akan mampu membeli peralatan perang yang canggih (TNI,POLRI kuat :wilayah darat, laut , udara aman), dapat membiayai pendidikan generasi (Pendidikan maju) , yang akhirnya negeri Indonesia akan makmur, kuat dan pandai. Sehingga sudah pas apabila ini semua sudah terlaksana Indonesia akan menjadi :
“Negeri Indonesia yang Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Titi Tentrem, Kerta Raharja, Adil dan Makmur, Murah Sandang Pangan” insya Allah
Memang tidaklah mudah untuk merealisasikannya, tetapi tidaklah mustahil semuanya akan terlaksana jika kita mempunyai niat dan kemauan yang baik dan kuat serta mau bekerja keras bersama-sama untuk mewujudkannya. Selanjutnya hanya kepada Allah kita memohon kekuatan dan bertawakal.
Sadarilah Indonesia bukan Negara industri dan juga bukan ahli teknologi, tetapi Indonesia adalah Negeri Perahu yang merupakan Negara Agraris dan juga Negara Maritim. Indonesia akan bisa membeli teknologi dan hasil industri dengan memajukan Agraris dan Maritim. (ingat negerimu adalah agraris dan maritim).
Catatan :
Sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami berikan kekuasaan kepada mereka di darat dan di laut, dan kami anugerahi mereka rizki dan sungguh kami utamakan mereka di atas kebanyakan makhluk kami.
Di darat(fi bari) mengolah tanah (agraris) dan di laut(fi bahri) memaksimalkan sumberdaya laut (maritime)
Masya Allah jauh sebelum agama Islam masuk ke Indonesia, kerajaan Sriwijaya dan Majapahit tanpa menyadarinya telah membuktikan kebenaran Alqur’an, sehingga mereka mendapatkan kekuasaan yang jauh lebih besar dari NKRI sekarang dan rizki yang berlimpah dan lebih makmur daripada NKRI sekarang. (pantas untuk direnungkan)
Aladzi at ammahum mincuin wa amanahun minhof.
(Bebas dari rasa lapar dan rasa takut).
Bebas dari rasa lapar bermakna Negara telah makmur, bebas dari rasa takut berarti Negara telah kuat, tidak ada yang berani mengganggu kedaulatannya.
(Manusia bagaimana Pemimpinnya)
Maka jadilah Pemimpin yang Sidiq, amanah, tablig dan fathonah.
Baiknya rakyat sangat bergantung bagaimana cara pemimpin dalam memimpin rakyatnya.
Koperasi untuk kekeluargaan harus dihidupkan.
Menggunakan kekayaan ibu pertiwi untuk kemakmuran seluruh bangsanya.
Marilah kita kembali kepada pelaksanaan dasar Negara Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konskuen.
Pancasila :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
(Pernyataan sebagai bangsa yang berTauhid)
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
(Nilai kasih sayang, keseimbangan dan berakhlak)
3. Persatuan Indonesia.
(Nilai untuk tetap bersatu tidak berfirqoh-firgoh atau berpecah belah dan tetap berjamaah)
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaran/ perwakilan)
(Nilai untuk saling menghormati harkat dan martabat manusia serta toleransi.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
(Tercapainya keseimbangan, keharmonisan dan kehidupan tanpa membeda-bedakan)
Bila di ibaratkan :
* Pancasila adalah Ruh bangsa Indonesia
* Dan UUD 1945 adalah gerak daripada Ruh
Jadi bila merasa mengaku BerPancasila wajib menjalankan UUD 1945 untuk mencapai Indonesia Raya.
Kebenaran Pancasila terwujud dan terbukti bilamana UUD 1945 dilaksanakan.
Sudahkah para pemimpin bangsa ini mengawali berPancasila dengan menjalankan UUD 1945 dengan murni dan konskuen?
Bila mengaku berPancasila tetapi tidak menjalankan UUD 45, ibarat manusia yang hidup hanya tidur dan berbaring yang hanya ada nafasnya saja. Tak ada yang dihasilkan karena tidak bergerak dan berbuat.
Selanjutnya ijinkan kami untuk berdoa kepada Allah :
Bismillahirrohmanirrohim
Ya Allah yang maha Kuasa dan Berkehendak, hamba-hambaMu ini lemah dan tiada daya tanpa Engkau ya Allah, mohon ijin dan RidhoMu serta berilah kekuatan kepada hamba-hambaMu ini, agar mampu melakukan dan mewujudkan cita-cita membangun bangsa dan negara tercinta Indonesia. Agar menjadi bangsa yang tahu akan jatidirinya. Amin
Tulisanku ini semata-mata hanya sebagai acuanku dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan membangun bangsa dan Negara Indonesia melalui bidang pertanian dan kelautan serta sebagai masukan kepada para sahabat yang memiliki keinginan untuk membangun bangsa Indonesia tercinta. Harapanku semoga bermanfaat dan bila ada yang tidak berkenan dengan tulisanku ini mohon dimaafkan.
Tulisanku ini merupakan revisi dari tulisan pertamaku yang pernah aku tuliskan pada tanggal 17 September 2007
INDONESIA RAYA
Walhamdulillahirrabbil’alamin
23 Januari 2013
Putra Rakyat Jelata
Abdullah Soim Utomo
|
||
Nama | : | Sutomo |
Tpt/tgl lhr | : | Boyolali 07 Nopember 1970 |
Pendidikan | : | SMA |
Pekerjaan | : | Berkarya |
Agama | : | ISLAM |
Hp | : | 0812-1946-6719 |
Tentang Sutomo | ||
Cukuplah Aku menjadi manusia yang selalu ingat dan menjalankan apa yang telah Aku ikrarkan di hadapan Allah Yang Maha Suci, ketika Aku bersyahadat berjanji setia untuk menjadi manusia yang terpuji |